Assalamualakum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Untuk kali ini saya mau sharing ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh guru saya guru saya namanya KH.Ahmad Muqorrobin tentang Keutamaan Mencari Ilmu.

KEUTAMAAN MENCARI ILMU
Oleh : KH. Ahmad Muqorobin

Kebodohan adalah salah satu sebab utama seseorang terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kefasikan, bahkan ke dalam kemusyrikan atau kekafiran.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Kebaikan anak Adam adalah dengan iman dan amal shalih, dan tidaklah mengeluarkan mereka dari kebaikan, kecuali dua perkara: Pertama: Kebodohan, kebalikan dari ilmu, sehingga orang-orangnya akan menjadi sesat. Kedua: Mengikuti hawa-nafsu dan syahwat, yang keduanya ada di dalam jiwa. Sehingga orang-orang akan mengikuti hawa-nafsu dan dimurkai (oleh Allah)”. (Majmu’ Fatawa 15/242)
Demikian juga orang-orang yang beribadah kepada Allah dengan kebodohan, maka sesungguhnya mereka lebih banyak merusak daripada membangun! Sebagaimana dikatakan oleh sebagian Salafush Shalih:
Barangsiapa beribadah kepada Allah dengan kebodohan, dia telah membuat kerusakan lebih banyak daripada membuat kebaikan. (Majmu’ Fatawa 25/281)

KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU
Ilmu merupakan sandi terpenting dari hikmah. Sebab itu, Allah memerintahkan manusia agar mencari ilmu atau berilmu sebelum berkata dan beramal. Nabi Muhammad mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu. “Menuntut ilmu wajib bagi muslimin dan muslimah” begitu sabdanya. “Tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga sampai ke liang lahat.”
Islam menghargai ilmu pengetahuan dan mewajibkan seluruh ummat Islam untuk mempelajarinya. Dalam sebuah riwayat menceritakan. Nabi Muhammad SAW bersabda, “ Hai Abu Dzar, jika engkau pergi lalu mempelajari satu ayat dari kitab Allah adalah lebih baik bagimu dari pada kamu shalat 100 rakaat. Jika engkau pergi lalu mempelajari suatu bab ilmu yang dapat diamalkan adalah lebih baik bagimu dibanding kamu shalat 1000 rakaat”. ( HR. Ibnu Majah )
Begitu besar pahala mempelajari ilmu dibanding shalat sunnah. Sebab dengan ilmu tersebut seseorang dapat melakukan sesuatu secara benar. Suatu contoh orang ingin shalatnya diterima oleh Allah SWT, maka ia harus mempelajari dulu syarat rukunnya wudlu dan harus mengetahui syarat rukun shalat. Tanpa mengetahui semua itu, niscaya sia-sialah Shalatnya.
Dalam hadist yang lain menyebutkan : 
Dari mu’adz ibnu jabal rodhiyallahu anhu mengatakan :
Tuntutlah ilmu pengetahuan itu, karena menuntut ilmu itu termasuk amal yang baik. Sedangkan menuntut ilmu itu termasuk ibadah dan mudzakarohnya (belajar bersama) termasuk membaca tasbih. Membicarakan ilmu itu termasuk jihad, memberikan ilmu itu termasuk ibadah, sedangkan mengajar kepada orang yang tidak mengetahui itu termasuk shodaqoh.

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU
Sesungguhnya keutamaan menuntut ilmu sangat banyak, di sini cukuplah kami sebutkan beberapa faedah dari hadits di atas yang telah kami sampaikan: 
1. Allah memudahkan jalan ke sorga bagi orang yang menuntut ilmu.

Dari abi darda’ radhiyallahu anhu berkata saya mendengar Rassulullah saw. Bersabda barang siapa yang melalui jalan karena mencari ilmu, maka Allah memudahkan orang tersebut di jalan surge. Dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya diatas orang yang menuntut ilmu itu dengan rela. Dan sesungguhnya orang yang alim itu dimintakan ampunan oleh sekalian makhluk yang ada di langit dan bumi. Sehingga ikan yang ada dilaut. Sedangkan keutamaan orang alim melebihi orang bodoh itu sebagaimana keutamaannya bulan melebihi semua bintang-bintang. Dan para alim ulama itu menjadi warisnya para nabi. Para nabi itu tidak meninggalkan warisan dinar dan dirham, akan tetapi meninggalkan warisan ilmu. Maka barang siapa yang menuntut ilmu, maka orang itu nanti mendapat bagian pahala yang sempurna.
(H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi) 

2.Malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi. 
3.Seorang ‘alim dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. 
Dari Abi umamah Rodhiyallahu anhu, bahwasanya rasulullah saw bersabda, “Utamanya orang alim melebihi orang bodoh itu sebagimana utamnya saya melebihi dibawahnya kamu sekalian.” Kemudian nabi bersabda, “sesungguhnya Allah dan malaikatnya dan ahli langit dan bumi hingga semut yang ada dilubang (dirumahnya) dan ikan yang ada dilaut sama-sama memintakan ampunan terhadap orang yang mengajarkan kebaikan. (H.R. Tirmidzi)
4.Keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang. 
5.Para ulama itu pewaris para Nabi. 
Semoga Alloh memberikan semangat kepada kita semua untuk menuntut ilmu agama dan mengamalkannya, sehingga meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.

Semoga artikel yang saya share dapat bermanfaat bagi semua jangan lupa kunjung balik diblog fathan.my.id

0 comments:

Post a Comment

 
Top